“Apa arti filosofi bersepeda? Sebagai penikmat olah raga sepeda, kita akan merasa’kan sensasi tersendiri saat kita bisa mengayuh sepeda kita menyusuri jalan yang kita lalui. Disana ada sebuah kepuasan tersendiri di sana ada sebuah sensasi tersendiri saat sepeda kita bisa membawa kita ketempat tujuan kita”
Sepeda’an alias gowes selain baik untuk kesehatan baik juga untuk membuat agar otak dan pikiran kita menjadi sehat. Dan bersepeda bersama komunitas sepeda onthel “MADAGASKAR” selain untuk menjaga kebugaran tubuh juga membangun komunikasi serta silaturahmi yang menjunjung nilai paseduluran.
Filosofi Bersepeda ini sangat menginspirasi kita, dan perlu sekali untuk menular’kan pada teman, saudara serta orang orang sekitar kita.
Ada tanjakan ada turunan ...
Saat sedang menanjak, jangan’lah terlalu bernafsu mencapai puncak … atur nafas, atur tenaga, konstan’kan putaran … supaya efektif mencapai puncak … dan konsentrasi tetap ada untuk menghadapi turunan …
Saat sedang menurun … jangan’lah kaget hingga terlalu cepat menarik rem … kamu akan terjungkal dan makin terpuruk …
Ikuti alur jalan’nya … seimbang’kan rem’nya … ambil momentum putaran’nya … hingga saat kamu menanjak kamu tidak membuang tenaga …
Bersepeda itu bukan masalah jumlah kilometer … tapi lebih pada menikmati setiap kayuhan untuk mendapatkan tiap kilometer itu …
Begitu’pula kehidupan … Hidup menarik bukan karena jumlah umur, tapi bagaimana kita menikmati setiap detik untuk mendapat’kan umur tersebut …
Bersepeda juga bukan masalah sepeda atau komponen yang ada di dalam’nya … tapi bagaimana mengguna’kan sepeda dan komponen tersebut untuk mendapat’kan perjalanan yang menarik yang bisa kita nikmati, bisa kita cerita’kan, bukan hanya mengguna’kan sepeda untuk kita banggakan harga’nya …
Begitu pula kehidupan … Kehidupan bukan masalah harta yang kita dapat’kan, tapi bagaimana memaknai harga yang kita punya untuk membuat hidup kita lebih berharga secara batin, bukan hanya secara nominal …
Ada pepatah Jawa bilang, “urip kuwi golek jeneng … ojo golek jenang”
Terjemah’an bebasnya, “hidup itu cari nama bukan cari makan”, maksud’nya hidup itu harus bermanfaat (bagi orang banyak) sehingga membuat nama yang baik, bukan hidup hanya cari harta tapi tak membuat perbedaan apa - apa.
Sama hal’nya sepeda, buat apa punya sepeda kalau cerita yang kita punya hanya pada saat kita membeli’nya, bukan pada saat menaiki’nya … Bukan’kah menaiki’nya itu terlihat dan terasa lebih menarik …
Sumber Copas - thefilosofi.blogspot.com
Sumber Artikel - akuinginsukses.com
0 komentar:
Posting Komentar